There was a proud teak
tree in the forest. He was tall and strong. There was a small herb next to the
tree.
The teak tree said,
"I am very handsome and strong. No one can defeat me". Hearing this
the herb replied, "Dear friend, too much pride is harmful. Even the strong
will fall one day". The teak ignored the herb\'s words. He continued to
praise himself.
A strong wind blew.
The teak stood firmly. Even when it rained, the teak stood strong by spreading
its leaves. At the same time, the herb bowed low. The teak made fun of the
herb.
One day there was a
storm in the forest. The herb bowed low. As usual the teak did not want to bow.
The storm kept growing stronger. The teak could no longer bear it. He felt his
strength giving way.
He fell down. This was
the end of the proud tree. When everything was calm the herb stood straight. He
looked around. He saw the proud teak had fallen.
***
Alkisah ada sebuah pohon jati yang angkuh di
hutan. Ia tinggi dan kuat. Di dekatnya, ada sebuah tanaman obat yang kecil.
Pohon jati berkata, "Aku sangat gagah dan
kuat. Tidak ada yang bisa mengalahkan aku." Mendengar hal ini, tanaman
obat itu menjawab, "Temanku, terlalu angkuh itu berbahaya. Bahkan, yang
kuat sekalipun akan jatuh suatu hari nanti."
Si pohon jati mengabaikan kata-kata si tanaman
obat. Ia terus saja memuji-muji dirinya sendiri. Lalu, berembuslah angin
kencang. Si pohon jati berdiri dengan tegapnya. Bahkan ketika turun hujan, si
pohon jati tetap kokoh dengan cara membentangkan daun-daunnya. Di saat yang
bersamaan, si tanaman obat merunduk. Si pohon jati mengolok-oloknya.
Suatu hari, bertiuplah angin topan di hutan
itu. Si tanaman obat merunduk. Seperti biasanya, si pohon jati tidak mau
merunduk. Tapi karena angin berembus semakin kencang, si pohon jati tidak mampu
menahannya lagi. Ia merasa kekuatannya berkurang. Ia pun tumbang. Itulah akhir
dari pohon yang angkuh itu.
Ketika keadaannya sudah tenang, si tanaman
obat kembali berdiri tegak lagi. Ia melihat ke sekeliling. Dilihatnya si pohon
jati yang angkuh itu sudah tumbang.
Bercermin pada kisah di atas, alangkah
bijaknya bila kita tidak menjadi sombong apabila kita memiliki kelebihan dan
kehebatan. Jangan pula kita menjadi berhak untuk meremehkan apa yang dimiliki
orang lain karena sesungguhnya setiap kita memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Dengan begitu, setiap kita bisa saling melengkapi dan membantu.