Alkisah, ada pria tua hidup seorang diri di
sebuah negeri. Ia ingin menggali kebun kentangnya, tapi pekerjaan itu terlalu
berat baginya. Putranya satu-satunya, yang pasti akan langsung membantunya,
kebetulan sedang mendekam di penjara karena kesalahpahaman. Pria tua itu
akhirnya menulis sebuah surat kepada putranya dan menceritakan situasinya.
Anakku Tercinta,
Ayah merasa sangat sedih karena sepertinya ayah tidak bisa memanen kebun
kentang tahun ini. Ayah benci melihat kenyataan tidak bisa berkebun lagi karena
ibumu selalu menikmati masa-masa berkebun. Tubuhku sudah terlalu renta untuk
menggali kebun itu. Andai saja kau di sini, seluruh masalahku akan
terselesaikan. Ayah yakin betul kau akan menggali untukku, jika saja kau tidak
dipenjara.
Tak lama kemudian, pria tua itu menerima
telegram ini, "Ya ampun, Yah, pokoknya jangan gali kebun itu! Di situ
aku menyimpan SENJATA!!!"
Pukul 4 keesokan paginya, sekelompok pemuda
atas nama pemerintah setempat langsung mendatangi rumah pria tua itu dan
menggali seluruh kebun tanpa menemukan senjata apa pun.
Kebingungan, pria tua itu menulis surat lagi
ke putranya, menceritakan kejadian di rumah, dan menanyakan langkah selanjutnya
yang harus diambilnya.
Jawaban putranya adalah, "Lanjutkan saja
dengan rencana berkebunmu, Yah. Hanya inilah hal terbaik yang bisa kulakukan
dari penjara sini."
Analogi kisah di atas mungkin bisa dikatakan
tergolong sedikit ekstrem, tapi yang ingin disampaikan di sini adalah: di
mana pun kita dan dalam keadaan apa pun kita, jika kita telah memutuskan untuk
berbuat sesuatu dengan niat sungguh-sungguh, kita pasti bisa mewujudkannya.
Sering kali yang justru menghalangi langkah kita untuk segera memulainya adalah
pikiran kita sendiri yang meragukan kemampuan kita. Karena itu mulai sekarang,
buang jauh-jauh segala keraguan atas diri kita, dan JUST DO IT apa
pun yang ingin kita wujudkan!