Saat berada di puncak,
pilihannya adalah turun. Benarkah demikian? Lantas, bagaimana kita
mempertahankan kesuksesan yang sudah susah payah didapatkan?
Banyak orang yang mengejar kondisi puncak (menjadi nomor satu, meraih prestasi
paling gemilang, dikenal banyak orang, dan sejenisnya) sebagai patokan untuk
menggapai kesuksesan. Sayang, saat sukses sudah didapat, seolah tak ada lagi
hal lain yang dikejar. Otak dan tubuh pun seperti kehilangan arah. Ujungnya,
kerja tak lagi fokus, merasa sudah berada di zona nyaman, karena sudah mencapai
apa yang didambakan. Hasilnya, motivasi pun menurun drastis. Passion yang
menggebu-gebu sebelumnya, seolah hilang begitu saja.
Jika dibiarkan terus terjadi, prestasi demi prestasi gemilang yang didapat,
pelan tapi pasti hanya akan jadi cerita usang. Lantas, apa yang harus kita
lakukan bila sudah dalam puncak sukses dan ingin berusaha mempertahankannya?
• Cari tantangan lain yang besar
dan menantang
Boleh saja kita menikmati kesuksesan yang didapat, apalagi dengan bersenang-senang
dan bersyukur atas prestasi yang diperoleh. Namun, jangan terlalu lama
menikmatinya. Sebab, tantangan masih ada. Cari tantangan besar lain yang
menantang untuk kembali ditaklukkan. Dengan begitu, tubuh dan pikiran kita akan
kembali bereaksi untuk segera berlari dan mendaki tantangan baru yang kita
tetapkan.
• Coba ulangi dengan cara yang
beda
Jika sudah merasa memperoleh apa saja yang kita impikan, jangan terlena. Ingat,
bahwa hidup ini seperti roda yang terus berputar. Sukses hari ini bukan berarti
sukses esok hari. Posisikan diri kita laksana seorang pelari maraton dengan
lintasan lari yang terus berputar kembali ke awal, namun dengan lawan yang
berbeda-beda. Dengan begitu, kita akan terus menemui "lawan" untuk
ditaklukkan.
Setelah semua didapat, munculkan rasa ingin berbagi dengan orang lain. Sebab,
dengan berbagi, akan memunculkan rasa bahagia. Dan, biasanya, rasa ini tak akan
habis, justru akan terus bertambah dan bertambah seiring banyak hal yang bisa
kita bagikan. Karena itu, dengan terus berbagi, kita akan terpacu untuk terus
melangkah dan mewujudkan bukan hanya kebahagiaan diri, tapi juga orang lain.
• Ubah sudut pandang
Saat sudah berada di puncak dan seolah "malas" untuk melakukan
sesuatu, segeralah ubah sudut pandang. Misalkan kita sudah sukses sebagai
pengusaha, cobalah ubah sudut pandang kita bagaimana jika kita dalam posisi
"karyawan". Atau, misalnya saat kita sudah sukses menjadi pemimpin,
cobalah ubah sudut pandang bagaimana rasanya "kembali" menjadi bawahan.
Atau, carilah hal-hal baru yang belum pernah kita jumpai dan lakukan
sebelumnya. Sensasi-sensasi yang dimunculkan dari permainan pikiran hanya
dengan mengubah sudut pandang ini biasanya akan memunculkan tantangan-tantangan
lain yang bisa menjadikan hidup kita lebih dinamis.
• Belajar dari orang lain
Bisa jadi kita ahli di satu bidang, tapi orang lain jauh lebih unggul
dibandingkan kita pada bidang yang lain. Dengan terus mencari pembanding, kita
akan terpacu untuk mampu menemukan tantangan demi tantangan. Misalnya, kita
jago di marketing, kita coba cari jagoan lain di bidang distribusi. Atau, kita
pandai menulis, coba kita cari ahli menggambar. Dengan mencoba
"belajar" dari orang lain dan menjadikan diri kita "kembali
belajar dari nol", akan membuat kita bisa menemukan hal baru untuk terus
kita taklukkan.
Selamat mencoba!