"SAYA SUDAH BERUSAHA MAKSIMAL, MAU APA LAGI??"
Sekarang tinggal tawakal. Kita serahkan semuanya kepada Alloh hasilnya. Manusia hanya bisa berusaha.
Sebenarnya kalimat ini tidak salah, Memang seharusnya kita berusaha maksimal kemudian hasilnya kita serahkan kepada Alloh, Karena Dia lah penentu segalanya. Ini namanya tawakal.
Yang ingin saya bahas disini adalah, seringkali kita merasa sudah maksimal. Pertanyaannya adalah, sudahkah kita berikhtiar secara maksimal?
Atau kita menyerah, padahal belum tentu kita sudah benar-benar berusaha maksimal.
CERITA YANG MENGUBAH PANDANGAN TENTANG USAHA MAKSIMAL
Saya membaca sebuah cerita yang sangat bagus bagaimanana gambaran apa yang menggambarkan makna berusaha semaksimal kemampuan kita (menurut kesanggupan kita). Dalam bahasa lughoh disebut dengan mastatho'tum.
Maka bertaqwalah kamu kepada Alloh menurut ksanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 64:16)
Ini cerita tentang syekh Abdulloh Al Azzam, suatu ketika syekh ditanya oleh seorang muridnya. Ya syekh apa yang dimaksud tentang mastatho'tum (semampumu).
Syekh pun membawa muridnya ke lapangan dan meminta mereka berlari-lari mengelilingi lapangan semampu mereka. Starnya sama tetapi finis dan jumlah putaran masing masing berbeda. Ada yang 3 putaran sudah capek ada yang lebih dari itu.
Setelah menepi semua, syekh pun berlari mengelilingi lapangan itu. para murid pun kaget dan tidak tega melihat gurunya yang sudah tua berlari. Sang syekh sudah terlihat pucat pasi dan lelah, tetapi tidak terlihat dari syekh itu untuk tidak melanjutkan larinya, sampai syeikh itu jatuh pingsan.
Para muridnya pun berlari membangunkannya. saat syeikh itu siuman belaiau langsung mengatakan"inilah yang dinamakan semampu kita (mastatho'tum). kita berusaha semaksimaal kita sampai alloh sendiri yang menghenntikan perjuangan kita.
Orang pemalas dan gampang menyerah seringkali dengan cepat sudah mengatakan sudah maksimal. Dia mengatakan "sudah tidak bisa lagi" padahal sebenarnya "sudah tidak mau lagi, males, capek".
Saya kiraa sudah banyak sekali contoh, begitu mudah kita mengatakan sudah tidak sanggup atau tidak bisa, kenyataannya kita masih bisa. Pertanyaan yang membedakan adalah "tidak bisa atau tidak mau??".