Dikisahkan ada seorang kaya yang sangat kikir. Karena terobsesi untuk memperbesar kekayaannya, dia sebisa mungkin tidak menggunakan uangnya itu. Pakaiannya pun sangat lusuh dan makanannya dihemat. Dia pun mendesak keluarganya untuk mengikuti cara hidupnya.
Suatu hari, orang kaya ini jatuh sakit. Tapi karena dia tidak mau membuang uangnya untuk memeriksa ke dokter, semua orang tidak punya lagi harapan akan kesembuhannya. Teman-temannya mendesak dia untuk membuat sebuah surat warisan tapi terus-menerus ditolaknya karena dia tidak suka pikiran bahwa dirinya akan berpisah dengan harta bendanya.
Anak penjahit langganan orang kaya ini berkesempatan menjenguknya. Ayah anak itu sudah meninggal dunia beberapa bulan lalu. Tanpa berbasa-basi, anak itu langsung berkata, “Bapak, kata orang Anda sebentar lagi akan meninggal. Nanti kalau Bapak pergi ke surga, bisakah Bapak tolong saya berikan jarum ini pada ayah saya? Saya pernah bermimpi ayah meminta saya untuk menitipkan jarum ini pada Bapak.”
Orang kaya itu langsung melempar jarum itu. “Anak bodoh, jangan sembarangan ngomong kamu! Aku tak mungkin bisa membawa jarum itu. Aku tak bisa bawa apa-apa!”
Anak penjahit itu pun terdiam sejenak dan berkata lagi perlahan, ”Lalu, bagaimana Bapak berniat untuk membawa semua uang Bapak?”
Orang kaya itu pun terkejut mendengarnya. Dia menjadi sadar bahwa selama ini dirinya sangat bodoh karena sudah melekatkan diri pada kekayaannya. Tapi sekarang dia malah sama sekali tidak bisa menikmatinya. Dia pun sadar bahwa uang itu baru memiliki arti apabila digunakan, bukannya ditimbun.
Segera dengan memaksakan diri orang kaya itu bangkit dari tempat tidur, dan pergi ke dokter. Setelah diobati, kesehatannya pun perlahan pulih. Karena sudah menjadi pria yang berubah, orang kaya ini tidak lagi bersikap pelit. Sebaliknya, dia royal memberikan kekayaannya untuk kegiatan amal dan hal-hal baik lainnya. Dia pun menjaga keluarga dan karyawannya dengan cinta dan kemurahan hati. Ajaibnya, makin banyak yang dia berikan, makin banyak pula yang dia terima!
Materi hanyalah sebuah benda mati, yang tidak akan memberikan manfaat apa pun jika kita hanya menimbun dan menyimpannya. Dia baru bermanfaat besar jika kita memberikannya pada orang lain.
Di dunia ini terdapat satu hukum pasti, yaitu Sebab-Akibat. Hukum ini juga berlaku dalam hal materi. Semakin banyak kita memberikan uang kepada orang yang memang membutuhkannya, semakin banyak pula yang akan kita peroleh. Dan semakin banyak yang kita peroleh, kita akan lebih dimampukan untuk memberi. Hukum ini sudah dibuktikan oleh banyak tokoh sukses di dunia, salah satunya Bill Gates.
Mari kita manfaatkan hari-hari ke depan untuk melatih jiwa pelayanan kita pada orang lain. Apa pun bentuk pelayanan kita itu akan membawa kebaikan bagi orang lain tersebut, dan cepat atau lambat juga akan membawa kembali kebaikan itu bagi diri kita sendiri.