Even so, he enjoyed it so much that he worked day after day to improve. Despite his efforts, they would always find something wrong with the puppets he had made, and they ended up throwing him out of the workshop.
He wasn\'t going to give up, so the young man decided that from then on he would spend all his time making just one kind of puppet. On he went, and whenever he found a fault in his puppet he would abandon it and start again right from square one. The years passed, and with each new attempt his puppet became a little bit better. By now, his puppet was much better than anything his old fellow apprentices could make, but he kept making improvements, seeking perfection. Living like that, the man wasn\'t making any money, and many people laughed at how poor he was.
By the time he was an old man, his puppet was truly wonderful. So much so, that finally one day, after so many years of work, he finished work on his puppet, and said: "I can\'t find anything wrong with it. This time it is perfect", and for the first time in all those years, instead of abandoning his puppet, he put it up on the shelf, feeling truly satisfied and happy.
And the rest is history.
That perfect puppet came to life, had a thousand adventures, and gave that old man - whose name was Geppetto - more joy than any other famous puppet-maker ever got from any of their creations.
________________________
Alkisah ada seorang anak muda yang sangat menyukai boneka hingga ia belajar bagaimana menjadi ahli pembuat boneka. Sayangnya, anak muda ini sangat kikuk, dan guru serta murid-murid lainnya selalu berkata bahwa dia tidak punya kemampuan untuk membuat boneka, dan bahwa dia tidak akan pernah berhasil.
Meski demikian, anak muda ini tetap bisa menikmati sehingga ia tak henti-hentinya melatih diri agar berkembang. Walau sudah bekerja keras, mereka akan selalu menemukan kesalahan pada boneka-boneka buatan anak muda ini, dan akhirnya mereka pun mengeluarkan si anak muda dari pelatihan itu.
Tapi anak muda itu tidak menyerah begitu saja. Ia memutuskan sejak saat itu akan menghabiskan seluruh waktunya membuat satu jenis boneka. Dan setiap kali menemukan kekurangan pada bonekanya, ia akan membuangnya dan memulai lagi dari awal. Tahun demi tahun pun berlalu, dan dengan setiap percobaan baru, bonekanya menjadi sedikit lebih baik. Kini, bonekanya jauh lebih baik dari hasil karya teman-temannya. Meski begitu, si anak muda ini tetap melakukan perbaikan, mencari "kesempurnaan". Hidup seperti itu membuat anak muda ini kurang mampu mampu mencari nafkah, dan banyak orang menertawakan kondisinya yang miskin.
Ketika usianya sudah semakin tua, karya bonekanya sangatlah indah. Begitu bagusnya hingga suatu hari setelah berpuluh-puluh tahun bekerja, ia menyelesaikan satu boneka, dan berkata, "Saya tidak melihat ada yang kurang. Kali ini hasilnya sempurna." Dan, untuk pertama kalinya dari sekian tahun lamanya, alih-alih membuang boneka ini, ia malah menaruhnya di atas rak. Ia benar-benar merasa puas dan bahagia.
Dan sisa ceritanya menjadi sejarah.
Boneka yang sempurna itu menjadi hidup, mengalami ribuan petualangan, dan memberikan pria tua yang bernama Geppetto itu kebahagiaan yang jauh lebih besar daripada yang didapat pembuat boneka lainnya yang terkenal dari hasil-hasil karyanya.
Dari kisah di atas kita mendapat pesan untuk membangun sukses kita dari hal-hal yang kita sukai. Dengan ketekunan & semangat tinggi, serta terus berusaha memperbaiki, maka apapun yang dikerjakan akan membuat waktu dan talenta kita lebih bernilai. Hasilnya pun akan luar biasa!