Diceritakan, bertahun-tahun silam di sebuah desa kecil tinggallah
seorang petani yang malangnya memiliki utang sangat banyak kepada seorang
lintah darat di desa itu. Si lintah darat itu, yang berhati culas, sangat
menyukai putri sang petani yang cantik. Jadilah, si lintah darat mengajukan
suatu perjanjian. Katanya ia akan menghapus seluruh utang sang petani jika
si lintah darat itu bisa menikahi putrinya. Sang petani maupun putrinya sangat
terkejut begitu mendengar usulan itu.
Si lintah darat itu
menjelaskan, ia ingin agar semuanya berlangsung "adil". Maka, ia akan
memasukkan sebutir kerikil hitam dan putih ke dalam sebuah kantong uang yang
kosong. Lalu, si gadis harus mengambil satu kerikil dari kantong itu.
1) Jika si gadis
mengambil kerikil hitam, ia akan menjadi istri si lintah darat dan utang
ayahnya akan dihapus.
2) Jika si gadis mengambil kerikil putih, ia tidak perlu menikahi si lintah
darat tapi utang ayahnya masih bisa dihapus.
3) Jika si gadis menolak mengambil satu kerikil, ayahnya akan dipenjara.
Mereka akhirnya
berdiri di sebuah jalan kecil yang penuh dengan kerikil dan terletak di halaman
rumah sang petani. Saat mereka tengah berbincang-bincang, si lintah darat
membungkuk untuk mengambil dua kerikil. Si gadis yang bermata tajam itu
memperhatikan gerak-gerik si lintah darat. Dilihatnya si lintah darat mengambil
dua kerikil hitam dan memasukkannya ke dalam kantong. Si lintah darat itu lalu
meminta si gadis untuk mengambil satu kerikil dari kantong itu.
Sebelum memenuhi
permintaan si lintah darat itu, si gadis menimbang-nimbang langkahnya
selanjutnya. Si gadis itu akhirnya memasukkan tangannya ke dalam kantong uang
dan mengeluarkan sebutir kerikil. Tanpa melihatnya, si gadis sengaja tidak
memegang kerikil itu dengan benar sehingga kerikil itu tergelincir jatuh dan
akhirnya bercampur dengan kerikil-kerikil lainnya di jalanan yang penuh dengan
kerikil.
"Oh, ceroboh
sekali saya," katanya. "Tapi sepertinya tak jadi masalah, jika Anda
melihat ke dalam kantong itu kerikil manakah yang tertinggal, Anda akan tahu
kerikil mana yang baru saja saya ambil."
Karena kerikil yang
tersisa di dalam kantong adalah berwarna hitam, itu berarti si gadis telah
mengambil kerikil putih. Dan karena si lintah darat itu tidak berani mengakui
kecurangannya, si gadis itu akhirnya berhasil mengubah situasi yang awalnya
terlihat mustahil itu menjadi keadaan yang sangat menguntungkan!
Sejatinya setiap
persoalan serumit apa pun itu pasti akan ada solusinya. Hanya saja kita harus
berusaha berpikir keras untuk menemukan solusi itu. Jika pikiran kita fokus, tajam, dan jernih
ketika menghadapi persoalan apa pun, pasti akan ada hasil baik bagi pemecahan
masalah itu. Namun sebaliknya,
jika pikiran kita terlalu gelisah, sedih, dan kacau, otak kita akan kehilangan
kemampuanya untuk berpikir positif dan akhirnya segala sesuatunya jadi terlihat
kosong, suram, dan gelap tanpa memunculkan solusi apa pun.
Hal penting lainnya
adalah memahami persoalannya, maka jawabannya akan muncul dengan
sendirinya karena jawaban itu sebenarnya "tidaklah terpisahkan" dari
masalahnya.