Dikisahkan, saat diadakan pesta reuni sebuah SMA, tampak wajah-wajah
gembira hadir setelah menemukan teman-teman yang telah sekian lama tidak
berjumpa. Gelak tawa dan canda nostalgia pun mengalir dengan deras. Diantara
mereka ada seorang pemuda yang dulunya adalah bintang kelas dan kesayangan guru
dan teman-teman. Selain prestasi di kelas yang menonjol, gerakannya terkenal
gesit dan cepat. Pembawaannya pun ramah dan pandai bergaul dengan siapa saja.
Dia juga seorang atlit lompat tinggi pemegang rekor pada saat itu.
Semangat pantang menyerahnya dalam
mempertahankan prestasi di sekolah dan kegigihannya mengalahkan mistar di arena
lompat tinggi menyulut decak kagum semua orang yang mengenalnya. Kekaguman yang
tersisa membuat teman-temannya masih melemparkan pujian untuk si pemuda.
Seusai acara reuni, di dalam keremangan
kamarnya, ada perasaan yang terasa menyesakkan. Kekaguman dan pujian
teman-teman lama serasa tamparan bagi dirinya. Dia menyadari bahwa saat ini
dirinya telah gagal mempertahankan semangat pemenangnya meraih prestasi seperti
waktu dulu.
"Saat ini pekerjaanku sebagai penjual
asuransi sungguh jauh dari memuaskan. Target yang diberikan kepadaku hampir
tidak pernah terpenuhi. Padahal kepandaianku bergaul masih sama seperti dulu.
Apa yang salah pada diriku sekarang? Ketakutan begitu kuat mencekeramku, takut
kalah, takut tidak berhasil, aku takut pada ketakutan itu sendiri! Ditolak
sekali saja, aku langsung mundur! Tidak ditanggapinya penawaran yang kubuat,
aku langsung tersungkur!
Padahal dulu, tidak ada dalam kamusku kata
menyerah! Setiap ada kesulitan, aku. selalu berusaha untuk bertanya dan
belajar. Begitu pula dengan olahraga yang kugeluti. Aku akan mencari setiap
centimeter kesalahanku untuk memperbaiki dan menyempurnakan lompatanku sehingga
aku berhasil menciptakan rekor baru. Entah kemana ambisi dan semangat
pemenangku yang dulu?
Aku harus bangkit menjadi diriku yang baru
dengan semangat yang sama seperti dulu! Jika dulu aku bisa, sekarang pun aku
juga bisa!".
Di keheningan malam itu, dalam lantunan doa dan
genangan bias air mata, adalah sebuah jiwa yang tersadar, mohon ridho pada
illahi dan berkomitmen untuk bangkit dan menjadi jati dirinya dalam mengarungi
kehidupan !
Pembaca yang
budiman,
Betapa pentingnya
spirit! Betapa pentingnya motivasi, tanpa motivasi seakan akan ilmu yang kita
miliki tidak berguna.
Begitu kesadaran dan
motivasi muncul, semangat juang spontan terbakar siap menghadapi segala
kesulitan dan tantangan apapun yang menghadang!
Tidak mundur karena
kegagalan sesaat, pantang putus asa sebelum berhasil. Jika manusia telah
menemukan arti motivasi dan tau apa yang menjadi kekuatannya, maka hasil sukses
luar biasa selalu dapat tercipta! Mari temukan kelebihan diri! Satukan dengan
motivasi niscaya apa yang tidak mungkin menjadi mungkin!